Langsung ke konten utama

In 1999

Hello... Gue Muhammad Afif *seperti Kevin Anggara di awal videonya*

Kita semua pasti memiliki tujuan dalam hidup, kita dilahirkan di dunia ini oleh sang pencipta pasti memiliki tujuan hidup. Hidup ini bagaikan misi yang harus dituntaskan. Sebelum terlebih dahulu mencapai misi tersebut, kita hendaknya membuat planning sesuai dengan tujuan kita dan jika perencanaan kita tersebut berjalan dengan lancar, plus dengan perjuangan yang tanpa henti-hentinya, pasti hasil akhir akan kita tuai. Seperti bermain sepakbola, goal scored!...

Bicara tentang perjuangan dan kalimat akhir di paragraf dua, sepakbola, banyak sekali momen-momen dramatis tim-tim sepakbola yang berjuang dengan habis-habisan. Tanpa kenal lelah dengan jumlah armada 11 orang, terus menggempur tim lawan dengan bertubi-tubi demi mendapatkan sebuah gol yang bermakna dan akhirnya akan mendapat penghargaan nantinya; Piala.

Dari sekian banyak momen tim sepakbola yang katanya berjuang hingga menit full time dibunyikan, hanya satu tim ini yang membuat gue, gue...., guee......, membuat gue takjub!



On this day in 26 May 1999, Barcelona...

Malam itu, sebuah tim dari Inggris dan satunya dari Jerman akan beradu kekuatan dan strategi dalam pertandingan Final Uefa Champions League demi ingin membawa pulang piala "si kuping besar" dan membuat salah satu dari kota mereka bangga akan prestasi klubnya.

1st First half, Ketiga bek Manchester United, Ronny Johnsen melanggar Carsten Jancker, pemain Bayern Munchen tidak jauh dari kotak penalty, Mario Basler pun mengeksekusi tendangan bebas ke arah gawang MU yang dijaga oleh Peter Schmeichel yang lumayan jangkung. Setelah mengambil ancang-ancang, melirik ke arah gawang, dan....gol pun menghujam gawang MU, Schmeichel pun terlihat bingung. 1-0 buat Bayern Munchen.


Setelah gol itu, skor kelihatannya tidak berubah-ubah. Turun minum pun tiba...


2nd Second half, peluit dibunyikan tanda babak kedua telah dimulai, kali ini MU lebih menguasai jalannya permainan, serang sana sini, serang melalui sayap kanan kiri. Menggempur habis-habisan. Hasilnya belum sesuai, bola masih nyaris dan shoot nya masih sedikit lagi hampir masuk ke gawang. Skor tetap 1-0.

50, 60, 70, 80. Puluhan menit telah bergulir, skor masih "sementara" memenangi Munchen. Jelas, pendukung The Bavarian senang bukan kepalang, mengira tim favoritenya ini akan merengkuh si kuping besar.

Dan pada menit 90 tepatnya injury time, pada menit inilah yang mengubah jalannya pertandingan, membuat penonton tak bisa mengedipkan mata. Bukannya lelah setelah bermain hampir 90 menit, pemain MU malahan menggempur habis-habisan, kembali hasilnya nol. Lalu di kesempatan kali ini MU mendapat tendangan pojok yang akan diambil oleh David Beckham, tentu sudah spesialisnya disini. Melihat waktu telah hampir habis dan pertandingan akan segera berakhir, Peter Schmeichel pun berlari ke arah gawang Munchen untuk mensupport teman-temannya di area di kotak penalty. Beckham pun menendang bolanya, bola pun mengarah ke Giggs, lalu dia menendang ke arah gawang namun masih terlalu pelan, lalu bola memantul ke arah Sheringham, lalu Sheringham mencoba menceploskan bola ke gawang Munchen, dan GOOOL! Koor suara dari penonton pendukung MU bersorak sorai, menggenggam tangannya, menghentak-hentakkan kakinya. Bahagia! Harapan memenangi piala champions pun terbuka.

MU pun kembali mendapat kesempatan menendang pojok, kali ini lagi lagi Beckham akan menendang pojok untuk yang kedua kali nya. Kurang lebih 30 detik setelah gol Teddy Sheringham. Beckham menendang, bola menyambar Sheringham, bola menyentuh rumput lalu memantul ke atas, ada Solksjaer, si muka bayi yang siap menghadang, lalu bola diceploskan ke arah atas, DAN GOOOLLL....para pemain MU pun bersorak sorai menuju sudut lapangan merayakan gol kedua yang hanya memerlukan waktu 3 menit injury time, Schmeichel pun jungkir balik sangat bergembira dan merayakan sendiri di belakang. Berbeda dengan pemain Munchen, lemas, lesu, dan letih tak percaya dengan gol kedua MU yang memupuskan harapan mereka memenangkan laga final ini, ya waktu untuk mencoba membalas tidak cukup; hanya 1 menit tersisa. Mustahil.

MU pun berhasil menang, yang artinya merengkuh si kuping besar yang menjadi mimpi tim-tim di eropa. Dan uniknya, trofi UCL yang sebelumnya sudah diukir dengan nama "Bayern Munchen" akhirnya milik MU. Malam 1999 yang indah, tentu, bagi fans Manchester United di seantero dunia, terkecuali fans Munchen yang bersedih, tak percaya dengan hasil akhir pertandingan, yang hanya ditentukan oleh 2 gol dalam waktu 3 menit. It is unbeliavable....


Inilah perjuangan, di setiap perjuangan kita dalam hal yang kita inginkan diperlukan semangat yang keras, tekad yang kuat, dan tidak putus asa. Jangan pernah patah semangat dalam hal apapun, terus berusaha, jangan seperti kalimat ini " Belum perang kita sudah menyerah". Yakinlah, di setiap hal yang kita mau, yang kita inginkan buat diselesaikan dengan diiringi semangat pantang menyerah, kita akan memanen pada akhirnya. Berakit rakit ke hulu, berenang renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu bersenang senang kemudian. Kita bisa belajar banyak dari Manchester United, kegigihannya patut diacungi jempol.


Coba waktu itu gue sudah lahir, gue pasti nonton pertandingan yang sangat fenomenal itu. Sayang gue masih dalam kandungan mama gue dan segera keluar 8 bulan setelah pertandingan itu, 20 November *yok di catet mana tau gue traktir makan*. Gue hanya bisa menikmatinya di youtube, yaa sebagai fan MU, gue merasa bangga dengan perjuangan tim gue ini, bener bener gila!! United Till I Die! Glory Glory Manchester United!!!


Bagi yang ingin liat perjuangan yang sangat fenomenal MU bisa liat dibawah ini!


Footbal bloody hell!!! (Sir Alex Ferguson)


Well, tepat hari ini, 26 Mei 2015, hanya ini yang dapat gue kenang dari pertandingan yang sangat fenomenal dan never forgetten di masanya dan sebagai salah satu fan Manchester United, dengan menulis tulisan ini :))

Komentar

  1. Wih Barka! :D

    Ambil inti ceritanya aja, kak :D

    BalasHapus
  2. Ohh ini ngelegenda banget nih pertandingannya . . 2 gol lewat set corner terus . . golnya menit2 akhir pulak . .
    Hahaa . .
    Ini kejadian sering banget dibanggain sama temen2 gue yang manchunisty, padahal kan mereka juga lihat langsung juga kagak .. Yahh namanya fans . .

    kalo gue juga lebih takjub saat final UCL 2005 tuh, AC Milan vs Liverpool yang drama abis juga . . Nah kalo itu gue tahu soalnya gue nonton langsung walaupun lewat TV . . hahaa . .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Manchunian kali bang hehe :D

      Yaa walaupun gak sempat nonton karena belum lahir pas tahun itu, yang penting udah mengenang moment bersejarah klub kebanggaan! :D

      Comeback di dunia sepakbola kyak ada greget greget nya gitu

      Hapus
  3. Duh! Anak liverpool boleh komen nggk nih? haha :))

    BalasHapus
  4. Belum lahir aja udah tahu ya, apalagi kl saat itu sudah gede bisa-bisa ikutan main hehe...

    BalasHapus
  5. hikss gak ngerti tentang bola. gak ngerti apa-apaa

    *modus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang jelas udah ngomen disini udah cukup kak bagi gue, hehe :D

      Salam kenal

      Hapus
  6. Ciyeee fans MU~
    Keren, ya. Baca ceritanya jadi ikut deg-degan. Cepet-cepet gitu. Inti ceritanya bisa banget. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gimana gak degdegan, perlu waktu beberapa detik saja untuk menceploskan 2 gol.

      Kebayang gak kak? :D

      Hapus
  7. ga ngerti kalo tentang bola mah acung tangan ajah deh , hehe

    BalasHapus
  8. Oh Afif, kenapa lo bikin postingan yang sama sekali gue gak ngerti. Oh Tuhan.. Cobaan apa ini..

    BalasHapus
  9. Jadi, aku setuju banget sama paragraf pertama di tulisan ini.
    Mulai dari paragraf kedua sampai terakhir, aku no comment, deh. Gak ngikutin perkembangan dunia bola :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi, yang penting udah komentar di tulisan yang membingungkan ini hahaha

      Hapus
  10. hmm pastinya pilih INTERMILAN


    mampir-mampilah ke blog ala-ala gue di www.travellingaddict.com
    thx :)

    BalasHapus
  11. yak, gue tau momen itu. masuk sebagai salah satu pertandingan terdramatis...
    bayangin aja, udah mau menang... tiba-tiba 2 buah gol datang kurang dari 4 menit. bayangkan, betapa sakitnya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. memang bola itu bundar, gak bisa di prediksi! What a match!

      Football bloody hell!

      Hapus
  12. Wah pecinta sepakbola juganih ternyata hehehe
    http://jevontar.co.vu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oiya bro, kalo boleh kasih saran, mendingan templatenya yang buat mobile dimatikan aja. Karna ini templatenya sudah responsive. Jadi lebih enak dilihat kalo pas dibuka di handphone :))

      Hapus
    2. Kapan2 ya broh ane utak utak lagi, hihi masih nubie nih wkwkw

      Hapus
  13. Anak cowok ini bola terus. Disekolah juga suka pada rame omongin bola. Aku sebagai cewek yang sukanya nonton barbie kan tak paham :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha cowok sih emang begitu, kalo udah ngumpul kalo gak ngomongin iykwim ya ngmongin bola. Eh kok curcol :p.

      Apalagi kalo cewek suka bola itu sesuatu banget deh

      Hapus
  14. Wah MU...
    Lumayan lah ya tahun ini bisa finis di posisi 4 dan lolos ke play-off UCL. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, tahun ini kayaknya ada sedikit perombakan skuad utk menatap musim 2015/16 :)

      Hapus
  15. Wah.. Musuhnya Febri nih. Dia anak Arsenal soalnya :P

    BalasHapus
  16. ane nggk suka bola gan
    jadi bingung ini mau komen apa.

    tapi itu baca dikit tentag momen di 1999 ya...

    emang yang dulu sama sekarang beda ya prestasi mereka?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe jadi gini gan, Pemain MU bisa menceploskan 2 gol dalam 3 menit yang genting, dimana kalo tim yang gak punya mental juara, bakalan udah cape mainnya, udah gak semangat buat berjuang lagi. Tetapi tidak bagi MU. Seandainya MU gak berusaha sekeras ini, mungkin yang bakalan jadi juara yaitu Munchen.

      kesimpulannya, jangan menyerah sampai titik darah penghabisan. Berjuang terus! :)

      Hapus
    2. oh,
      he 3 menit 2 gol
      itu yg nyetak gol larinya secepet apa sh

      Hapus
  17. kereen, ini baru hobi gue, bedanya kalo lu M.U dan gue Barca, salut banget dengan mental juara dari legenda M.U terdahulu, tapi untuk musim ini, tim faforit gue yg juara UCL :D, bangga banget dah. namun gue sebagai pecinta sepakbola juga suport dengan pesepakbolaan Indonesia yg pada saat ini sedang mengalami berbagai masalah, semoga dapan terselesaikan dengan damai dan Indonesia kembali ke jalur juara

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tahun ini gue dukung Jupe (baca: Juventus), tapi sayangnya gak hoki jupe tahun ini. Padahal udah kegirangan pas gol Morata, lalu gue kecewa pas gol terakhir Neymar wkwkw. Sakitnya tuh disini walaupun nge fans sama jupe sehari aja :D

      Majulah sepakbola Indonesia, mana harimau asia yang dulu?

      Hapus
  18. Fans plastik tuh gitu, gak tau sejarah klub. Btw, karena klub kita musuh abadi jadi komennya gak panjang-panjang. Kalo panjang-panjang nanti malah adu jotos. haha.. Peace...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Musuhnya siapa dulu nih? Liverpool? City? Munchen? Kita salaman dulu deh, kan mau ramadhan :D

      Hapus
  19. Aku nggak tau bola nih jadi bingung mau komen apaan :v

    Kadang kalo mikirnya menang malah kalah soalnya bola itu bundar, waktu 3 menit bisa mencetak 2 gol dan merubah hasil pertandingan. Emang semangat ini yang dibutuhkan untuk menang.

    Sekarang jadi anggota BE ya, selamat yah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Perjuangan keras hingga titik darah penghabisan!! Football bloody hell!!

      Mkasih bro

      Hapus
  20. Sebenernya momen bersejarahnya dimana Solkjaer dimasukin dibabak kedua, semua langsung berubah ahha gak aneh kalo doi disebut super sub atau spesialis pemain pengganti. Mungkin di era sekarang itu si Chicarito yang punya julukan super sub

    Menegangkan mana sih ama Liverpool yang comeback 3 gol lawan AC Milan di Istanbul ? :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Solksjaer yang membuka asa untuk United, bangga banget gue! Memang The Baby Face Assasin adalah seorang super sub yang handal :D

      Sebagai seorang fans MU, tentunya yang 1999 ini :)

      Hapus
  21. Apa cuman gue yg bacanya pake gaya komentator bola?
    "Yah bung.. si messi membawa bola.. dan dia melewati 2 pemain dan simessi oper bolanya ke neymar dan neymar langsung shooting dan OOOOO sayang sekali bola dapat di tangkis oleh kiper ronaldo(sejak kapan ronaldo jadi kiper? Abaikan) tpi bung bolanya masih melambung diangkasa... dan ooo messi pun melompat untuk menendang bola itu dan IAAAAAA messi menendang bola itu dengan tendangan salto bung dan...... GOOAAAL!!! akhirnya bung gawang ronaldo dapat dijebol oleh messi.. dan kedudukan sekarang 1-0"
    Gue kgak ngerti bola bro .-. Gue cuman taunya messi, ronaldo sama neymar .-. Hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, kalo lebih menantang emang bacanya harus make gaya komentator bola. Biar greget gitu :v

      Hapus
  22. Sepak bola, oh sepak bola. Kenapa sih, setiap berusaha memahami gimana serunya sepak bola, aku selalu gagal paham.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kebanyakan cewe disini selalu gagal paham hahaha

      Hapus
  23. sayangnya aku ga suka bola.. gimana kalo main petak umpet aja?! :p

    yap...tp έmªπġ hidup ini penuh perjuangan yah...sama kaya rebutan bola n masukin ke gawang
    cari jodoh pun kaya main bola aja >,< hiks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Main petak umpet, sering jadi yang jaganya, males ahh :D

      Hapus
  24. Yah gue gak seneng nonton bola sih:( apalagi club bola dri luar negri ginih.. Taunya MU doang. hahaha
    Nonton bola paling klo Indonesia lagi maen doang, itupun cuma ikut teriak-teriak juga biar heboh, gak bener-bener nnton. Wakakak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagus dong kalo MU, hahaha secara kan MU tahun ini tim paling "branded" di dunia :D

      Hapus
  25. dalam sepak bola apapun bisa terjadi, dua gol dalam waktu tiga menit, nggak kebayang gimana rasanya jadi pemain Bayern Munchen. Kemenangan udah di depan mata, tiba-tiba keadaan berubah 180 derajat, pasti rasanya nyesek banget. Keren MU bisa membalikkan keadaan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bahkan, ada salah satu pemain munchen yang gak mau mengingat lagi kejadian pas malam 1999 itu karena trauma (cmiiw)

      Hapus
  26. 2 gol penentu kemenangan dan berhasil membawa juara, dalam waktu 3 menit di menit-menit terakhir itu, emang bener golnya ganteng maksimal banget kata komentator sepakbola sea games mah. sebuah kerja keras yang terus kita lakukan tanpa henti memang gak akan pernah mengecewakan, pasti selalu ada hasil yang lebih baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ganteng maksimal jadi trend terbaru setelah ahay dan jebret! :D

      Hapus
  27. Itu yang gue suka dari sepakbola. Kadang, yang udah kita anggap menang, bisa jadi gagal menang. Eh, ngomon-ngomong gue cules ni, fansyna Barca. Hahahaha. Selamat untuk MU, yang musim depan bakalan main lagi di liga champions!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat buat Barca yang treeble musim ini, tunggu MU musim depan di final LC wkwkw

      Hapus
  28. nyerah deh kalau ngomongin bola, apalagi barca, gak ngerti. kalau ngomongin persib sih masih mending hhe

    BalasHapus
  29. Aku sukanya Liverpool, berarti kita rival dong?
    hahaha
    itu piala champions yang ke berapa? kalau udah 5 piala champions kayak liverpool kasih tau aku ya?
    aku pengen ikut ngerayain jugak nih :v *NgajakRibut*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukannya LFC udah dapet piala si kuping besar 5 trophy? Berarti udah dapet "badge of honour" nih

      Hapus
  30. Liverpool nih Liverpool. Hahahaha, aku juga suka nonton bola, dan suka klub LFC. Sama nih, cuma bisa lihat pertandingan yang dulu lewat yutup aja. Tapi tetep aja kalo lihat merinding dan seneng juga. Kerenlah comebacknya MU, sama kayak LFC, pernah comback juga.

    Hahaha, para pendukung LFC yang komen disini kebanyakan bahas masalah comeback di Istanbul nih. Tapi itu emang comback yang bener-bener menajubkan sih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar dibawah-bawah di komentarin oleh Liverpudlian :D. Comeback memang bagian sepakbola yang menegangkan!!

      Kalo menurut fans MU, final di camp nou yang menakjubkan
      kalo menurut fans LFC, final di istanbul yang keren :)

      Hapus
  31. Inget final champion gue ingetnya Ac Milan vs Liverpool. Udah menang 3-0, eh malah dikejar dan LFC menang di adu penalti. Waktu itu gue masih SMP, keselnya masih berasa sampe sekarang hahaha... Ternyata pelajaran gak hanya bisa diambil dari kemenangan (comeback) dari kekalahan milan di final 2006 pun bisa diambil pelajaran kalo jangan lengah, seperti punya pacar bisa ditikung di saat-saat terakhir. Hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo tim bola favorite kalah karena comeback lawan sih gapapa, kalo pacar ketikung sama orang lain malah lebih sakit hati lagi wkwkwk

      Hapus
  32. Wah, pertandingan kali ini membuktikan kalo kita gak boleh nyerah dan gak boleh meremehkan kekuatan lawan. MU yang tertinggal jauh bisa mengejar ketinggalan di detik-deti terakhir. Munchen yang melihat gol itu mungkin sedikit terintimidasi dan akhirnya mereka mulai melemah. Pertahanan mereka mulai rentan. Dan MU pun menang.

    Oh, iyaaa. Jujur, gue kagak begitu suka nonton bola. Tapi, gue kagum sama pelajaran yang bisa gue ambil dari cerita yang lo sajikan barusan.

    BalasHapus
  33. Waah fans berat MU yaa ?
    :D
    Lumayan kan wlwpun ga bs nnton tapi bisa searching videonya di ytub.
    Dalam 3 menit injury time bs nyetak gol keren bgt tuh...pada menit2 terakhir bs tetap jaga konsentrasi , stamina dan strategi utk mencuri gol.
    Sebuah perjuangan yang ekstra dan hasilnya mengagumkan ...palagi di hati para fans .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mengagumkan sekali kak! Mungkin kalo gue nonton secara live, mungkin suara gue udah habis karena teriak teriak :v

      Hapus
  34. wah lo manchunian nih.. gue juga fans MU saat itu becks masih jaya-jayanya.
    gue rasa MU adalah tim besar yang punya mental juara, walaupun kemasukan duluan dengan mental juaranya becks dan kawan-kawan bisa merengkuh juara Champions :))

    GGMU

    BalasHapus
  35. wduh, gue nggak begitu mudeng kalo soal bola bola begini..gue aja juga nggak habs pikir kenapa ada olahraga gitu, ngejar ngejar bola begitu udah dapet, ehhhh ditendang lagi. gitu mulu sampe kiamat...hehehehe..

    tapi MU keren! cuman itu yang bsa gue komen -.-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha, itulah sepakbola, permainan sederhana 11 orang melawan 11 lawan, yang diperbutkan hanya satu, yaitu bola itu sendiri. Hehe

      makasih udah komen :)

      Hapus

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar, mari berdiskusi

-Muhammad Afif

Postingan populer dari blog ini

Review: Gatsby Styling Pomade Supreme Hold, Gaya Pompadour!

Kayaknya udah gak perlu lagi ya gue jelasin panjang lebar tentang barang yang satu ini. Sebuah benda yang telah menjadi barang penting bagi kaum adam modern. Abis mandi keringin rambut pake handuk, tinggal pake deh barang yang satu ini. Pomed sih gue nyebutnya. Ah percuma juga kalo gue jelasin lebih dalam lagi. Yuk langsung ajadeh gue review. Kali ini gue akan menuliskan review Pomade dari Gatsby, yang sebelumnya gue juga pernah menulis review tentang pomade keluaran Gatsby. Ya ini adalah kedua kalinya gue akan mereview pomade. Pomade emang barang penting bagi cowok-cowok sosialita (gak cewek aja yang sosialita) pada jaman sekarang. Rasanya kalo siap mandi gak pake ini ada yang kurang gitu. Nah alasan mengapa cowok-cowok banyak make pomade adalah karena ingin rapi a.k.a klimis. Kalo rambut udah di pakein sama pomade, berantakan sedikit, tinggal keluarin sisir dari saku celana, sisir deh, dijamin klimis lagi! Baca juga  Review Gatsby Styling Pomade, Supreme Grease

Review Produk: Gatsby Styling Pomade

Hello gans, assalamu'alaikum ^-^ Gimana kabarnya? Sehat? Alhamdulillah deh kalo gitu. Kali ini gue bakalan nulis hal yang gak biasa banget gue tulis di blog. Postingan ini anti mainsentrum (baca mainstrim) banget deh. Soalnya kenapa? Gue bakalan nge-review alat gaya rambut (alaah bahasa gue), yang lagi nge-trend saat ini. Yak, Gatsby Styling Pomade! Oh ya sebelum gue lanjut nge-review, ini adalah pertama kali gue nge-review suatu produk, jadi kalo ada yang kurang dari penilaian gue, mohon maaf aja yak, wajarlah masih nubie dalam dunia per-pomadean. HAHAHA! *** Yuk daripada ketawa jadi gila, mari kita review merk pomade yang made in Indonesia ini : Pertama, produk ini di produksi oleh PT. Mandom Indonesia, well produk ini asli Indonesia. Inilah salah satu cara gue mencintai negara sendiri dengan membeli produk buatan dalam negeri. *Ceilahh*. Awal pertama kali gue tau pomade ini, ada temen gue yang make pomade ini, lalu dia merekomendasiin gue buat make, lal

Youtubers Indonesia Favorite Gue

Whats up? Pada kali ini... Sebelum gue melanjutkan, gue denger-denger lagi ada teror di ibukota Prancis, Paris ya. Katanya ada teror bom gitu di sekitar kota Paris. Semoga gak ada apa-apa dan WNI yang ada di sana gak kenapa-kenapa dalam keadaan sehat wal'afiat. Amin... #PrayForParis *** Youtube. Ya, Salah satu platform yang digunakan banyak orang untuk mengunggah video-video yang dibuatnya. Siapa pun, umur berapa pun, dan gak kenal status, dapat menguggah video terbaiknya ke Youtube. Asal punya akses internet *yaiyalah*. Lambat laun, perkembangan Youtube sangat cepat sekali. Mulai dari video pertama yang ada di youtube yang berjudul "Mee at the zoo" yang diunggah oleh nama pengguna "jawed" yang sekaligus salah satu pendiri Youtube, Jawed Karim , dan hingga saat ini, mungkin bisa ditaksir ada jutaan lebih video yang ada di Youtube. Wow. Bicara tentang video yang ada di youtube, tentu dibaliknya ada seorang pengunggah video tersebut. Ada berbagai macam