Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

Gak Susah Lagi Cari Kostan Dengan Serumah.com

Dewasa ini tempat tinggal adalah hal yang paling penting dalam hidup kita, dimana ketika kita mempunyai sebuah rumah untuk ditinggali, kita akan merasa aman dan bisa bersantai ria di rumah kita tersebut. Kini rumah telah menjadi ikon finansial yang wajib harus dimiliki oleh setiap individu yang telah mempunyai uang yang cukup. Namun terkadang rumah yang telah kita rencanakan sebelumnya, kita rancang, dan rumah itu telah siap dihuni, kita mendadak tidak bisa menghuni rumah tersebut dengan alasan pekerjaan atau kita akan melanjutkan pendidikan ke luar kota, rumah tadi tentunya mau tak mau harus kita tinggali untuk sementara. Mau tak mau kita harus bisa bertahan dengan perasaan home sweet home, perasaan ini pasti bakalan dialami oleh siapapun yang misalkan tinggal beberapa hari saja di rumah orang, bakalan kangen dengan seperangkat bantal dan guling kesayangannya, walaupun air aki (baca: iler) sudah menumpuk dan membekas di bantal tersebut, pasti gak terlalu kita pikirkan deh, yang pen

Dilema Nentuin Buka Puasa Bareng

Salah satu hal yang bakalan sering dilakuin di saat bulan puasa, dilakuin rame-rame, bikin perut kenyang, tapi ya begitu, bayar sendiri-sendiri; BUKA PUASA BARENG. Buka puasa bareng biasanya dilakukan oleh sekelompok orang, bisa saja teman sekelas, teman kantor, sama keluarga, atau boleh juga sama mantan. Kontek lagi lah mantannya buat buka bareng, mana bisa nanti sempet silaturahmi, dan balikan lagi. Namun satu hal yang sangat membuat hati gue kesel, bingung dan enggak tau lagi mau bilang apa. Satu hal itu dalam menentukan tanggal dan tempat. Kalo nentuin tempat gak susah amat sih, yang susah dan bikin kesel itu ya nentuin tanggal mainnya. *Percakapan gue di grup line kelas gue* "Eh kan udah puasa nih, buka bareng yok?" "Yok" "Yokkk" "Ayoklaah" "Ayok gue ikut, bawa temen yang cantik itu yah" ------ "Tanggal 23 aja yah?" "Oke" "Sip gue bisa tanggal 23" "Atur aja deh" "Eh gu

Secuil Cerita di Ramadhan 1437 H

Ada yang bilang: "Makin tahun, makin bertambah umur, makin gede, dan disaat bulan puasa, keseruan itu perlahan-lahan menghilang, dan tidak menyenangkan lagi." MRCI Sebelumnya gue ingin mengucapkan syukur kepada Tuhan YME yang telah memberikan gue kesempatan untuk dapat menikmati suasana ramadhan tahun 1437 H... Bulan yang selalu diimpi-impikan oleh seluruh umat muslim diseluruh dunia. kembali menyapa kita semua. Dengan pertanda kembalinya momen-momen buka puasa dan sahur pada subuh hari menandakan bulan yang penuh berkah ini come back. By the way, ini ramadhan ke 16 kali selama gue hidup di dunia. Di saat gue bayi, gue pasti gak tau kalo ada bulan suci ramadhan. Ya pasti lah kerjaan gue cuman nangis sama nyusu doang. Mungkin waktu itu mama direpotkan antara puasa dan tidak puasa. Karena mungkin ya sesudah gue lahir gak mungkinlah langsung puasa Di saat gue balita, satu step diatas yang tadi. Gue udah bisa jalan, eh atau mungkin masih merangkak

Satu Dalam Kita

Perbedaan itu bukan halangan dalam mengejar mimpi, karena semua perbedaan bisa diulik agar semua saling mengerti. Youtube kembali menjadi inspirasi. Ya banyak sekali video-video di youtube yang dapat menginspirasi kita sebagai penonton. Kali ini dari channel Google Indonesia, gue nemu video yang bisa dikatakan short film (film pendek) ini bukan dari channelnya sih, tetapi nemu video ini dari iklan google yang bergentayangan di channel manapun sebelum video asli nya dimulai. Penasaran apa saja pesan yang tersirat dalam video komersil google ini? One, two, three, play! *** Cerita dimulai ketika ada 3 sekawan (1 cewek, 2 cowok) yang sedang latihan band, lalu tiba-tiba ada salah seorang yang memberitahu bahwa ada produser yang melirik band mereka dan mereka disuruh untuk pergi ke Bali buat audisi. Namun ada satu yang agak sedikit mengganjal, salah satu dari bertiga sekawan ini adalah seorang muslim dan besoknya hari pertama puasa. Kebetulan ia hanya tinggal berdua

Arghh Gigi Gue

D : Dokter G : Gue D: "Tahan ya, fif" G: "Iya dok" beberapa saat kemudian G: "Arghh dok, sakit" *** Dulunya sih orang tua sudah sering mengingatkan tentang kesehatan gigi anaknya, gue. Gue sering diingatkan untuk selalu menjaga kebersihan gigi, menyikatnya minimal 2 kali sehari, setelah minum es atau makan cokelat harus minum putih segelas biar sisa-sisa makanan yang nantinya akan menjadi kuman bisa hilang. Tapi dulunya gue anggap itu hal yang sepele , hal yang  kecil . Ada juga sih gue dengerin dan melakukan apa yang orang tua katakan, namun kadangkala rasa malas atau lupa membuat gue melupakan itu semua. Dan akhirnya, masalah yang dulunya remeh, akhirnya menjadi rumit sekarang. GIGI GUE BERLUBANG! lirikdulu.com Kalo dibiarkan untuk waktu tertentu gak papa sih, karna gigi gue yang berlubang itu di geraham bawah. Tapi kadangkala timbul sakit, ini yang buat gue kzl. Sakitnya ituloh, menyakitkan dan rasanya kalo ada orang yan

Semua Berawal Dari Sana

Saat itu disaat gue lagi buka youtube nontonin vlognya Arief Pocong/Arief Muhammad, lalu di dalam video dia membahas tentang video nya Keenan Pearce dari channel axeindonesia. Video nya gue taruh dibawah: "Hidup lebih berisi kalah atau menang, bertahan atau menyerah. Hal-hal yang membuat kita lupa segala yang besar datang dari sesuatu yang kecil, semua yang rumit berawal dari perkara-perkara remeh. " Kalimat dari Keenan Pearce di dalam video diatas yang gue kutip. Dan kalimat yang gue bold dan gue beri warna merah jambu lalu underline. Ada sesuatu yang pengen gue sampaikan.... *** Segala yang besar datang dari sesuatu yang kecil - Gue terhenyak juga mendengar kalimat ini. Percaya gak percaya, lo pasti setuju dengan kalimat ini. Kita contohkan saja seperti api yang lama-lama kecil, ketika besar bisa melahap puluhan rumah orang. Kita banyak belajar dari kalimat yang satu ini. Hidup kita berawal dari bawah, hidup berawal dari hal yang kecil. Kita diber

Review Buku: Kopi Sumatera di Amerika

Gara-gara keranjingan menulis di blog, aku dapat beasiswa ke Amerika. Kubayangkan, aku akan tinggal di sebuah negara megah dan adidaya, tempat segala impian bisa terwujud. Namun, aku melihat sepotong kenyataan lain. Orang miskin menuntut haknya. Pengemis dan homeless masih tersisa di sudut-sudut kota. Di tengah perayaan hari kemerdekaannya, ternyata masih ada teriakan-teriakan pencarian kebebasan. Pada saat bersamaan, aku menemukan keindahan negeriku. Kau tahu bahwa kopi andalan Starbucks adalah kopi asli Indonesia. Patut berbangga, koleksi komik RA Kosasih -sang legenda komik Indonesia -berjajar rapi di Library Congress, perpustakaan terbesar di dunia. Dan hatiku sungguh haru, saat menonton pertunjukan wayang Bali yang dipentaskan oleh seorang profesor Ohio Univeristy. Mungkin Indonesia memang masih perlu belajar dari dunia luar. Namun jika kau mau melihat ke dalam diri, sesungguhnya kita punya kekuatan luar biasa. *** Baca juga  Review Buku: Critical Eleven Judul