Setiap hari gue banyak mendengar hal-hal baru yang sebelumnya sama sekali gue gak ngerti. Banyak hal yang gue amati. Terbesit di pikiran gue ini untuk melihat, mengamati, dan langsung mempraktekkannya. Seperti kegiatan yang gue lakukan akhir-akhir ini...
Editing foto dan video.
Gue sering nonton youtube. Tolak ukur gue nonton youtube sudah kelihatan di address bar browser gue yang banyak link ke youtube, tentunya aktifitas ini sering gue lakukan bahkan tiap hari. Di youtube, gue banyak menemukan video-video yang keren dan bermanfaat. Di balik kekerenan video tersebut gue berpikir, "ini pasti orangnya jago ngedit", "ngeditnya pasti pake aplikasi x nih", dan pertanyaan serupa yang gue lontarkan, dalam hati.
Kembali, gue bertanya lagi ke hati ini,
"apakah gue bisa ya bikin video seperti itu?",
"apakah gue bisa ngedit se bagus itu?",
Pertanyaan serupa menghantui gue dalam hati. Jujur aja, gue iri kepada orang-orang yang mempunyai bakat editing video, jago ngedit, dan segalanya ia lakukan se kreatif mungkin dan menghasilkan video yang bagus. Jujur, gue iri.
Namun gue gak hanya memendam rasa iri aja. Gue langsung take action. Gue menanamkan mindset di otak gue kalo gue juga bisa begituan. Akhirnya berselancarlah gue di kanal youtube. Mencari video dengan kata kunci "how to" untuk mencari tutorial editing video. Gue play videonya, menyimak langkah demi langkah, video selesai.
Gue tau apa yang harus gue lakukan. Ngeluarin "senjata" dari sarangnya. Dan langsung gue take videonya.
Awalnya, video yang akan gue buat yaitu video cinematic. Itu, video yang di dalamnya terdapat unsur-unsur tertentu, misal ada unsur film di dalamnya, dan hal yang lainnya. Menurut gue video cinematic memiliki ciri yang berbeda dari jenis-jenis video lainnya. Gue rasa video cinematic itu memiliki makna yang dalam, tergantung objeknya. Dan juga video cinematic bisa diberi efek slow motion dengan ditambahi dengan musik-musik yang pas.
Editing foto dan video.
Gue sering nonton youtube. Tolak ukur gue nonton youtube sudah kelihatan di address bar browser gue yang banyak link ke youtube, tentunya aktifitas ini sering gue lakukan bahkan tiap hari. Di youtube, gue banyak menemukan video-video yang keren dan bermanfaat. Di balik kekerenan video tersebut gue berpikir, "ini pasti orangnya jago ngedit", "ngeditnya pasti pake aplikasi x nih", dan pertanyaan serupa yang gue lontarkan, dalam hati.
Kembali, gue bertanya lagi ke hati ini,
"apakah gue bisa ya bikin video seperti itu?",
"apakah gue bisa ngedit se bagus itu?",
Pertanyaan serupa menghantui gue dalam hati. Jujur aja, gue iri kepada orang-orang yang mempunyai bakat editing video, jago ngedit, dan segalanya ia lakukan se kreatif mungkin dan menghasilkan video yang bagus. Jujur, gue iri.
Namun gue gak hanya memendam rasa iri aja. Gue langsung take action. Gue menanamkan mindset di otak gue kalo gue juga bisa begituan. Akhirnya berselancarlah gue di kanal youtube. Mencari video dengan kata kunci "how to" untuk mencari tutorial editing video. Gue play videonya, menyimak langkah demi langkah, video selesai.
Gue tau apa yang harus gue lakukan. Ngeluarin "senjata" dari sarangnya. Dan langsung gue take videonya.
Awalnya, video yang akan gue buat yaitu video cinematic. Itu, video yang di dalamnya terdapat unsur-unsur tertentu, misal ada unsur film di dalamnya, dan hal yang lainnya. Menurut gue video cinematic memiliki ciri yang berbeda dari jenis-jenis video lainnya. Gue rasa video cinematic itu memiliki makna yang dalam, tergantung objeknya. Dan juga video cinematic bisa diberi efek slow motion dengan ditambahi dengan musik-musik yang pas.
www.theinspiredeye.net
Namun untuk membuat video cinematic yang bagus, diperlukan objek-objek yang anti mainstream dan yang memiliki makna. Tapi apa daya, gue hanya bisa membuat video cinematic berbekal objek yang seadanya saja.
Terlihat lah oleh gue di pekarangan rumah, ada jejeran pot bunga nyokap yang kayaknya bagus juga gue ambil footage-footagenya. Gak apa-apalah objeknya yang sederhana seperti bunga ini, gue pun kan baru cuma iseng-iseng aja bikin ginian, hasil pengamatan gue nonton video cara membuat video cinematic.
Pas ngerekam objek bunganya, posisi gue harus tenang. Biar gak goyang. Kedua tangan memegang kamera dan diikuti dengan gerak badan ke kiri lalu ke kanan atau sebaliknya. Sumpah, saat menggerakkan badan ini, rasanya nafas sesak. Gimana gak sesak kita harus menyeimbangkan badan dan diikuti juga dengan gerakan tangan kita. Kita dituntut untuk lebih tenang, gak nafas seperti biasa, harus ditahan dikitAgak sedikit susah juga daku untuk menjelaskannya, coba saja dikau sendiri, pasti sesak nafasmu.
*Hah hah hah*
Seperti lagi makan tahu isi di emperan jalan yang baru saja mateng dari kompor ya.
*Hah hah hah*
udah selesai.
*Huuuuuhh*
Gue ngerekamnya gak satu klip aja. Gue bagi ini video ke beberapa klip, nanti akan gue sambung satu persatu dan gue cut. Dan enggak akan lupa gue kasih lagu yang senada dengan objek yang gue rekam.
Awalnya gue ngedit pake Adobe Premier Pro CC. Mengapa gue pilih software ini? Karena software ini salah satu rekomendasi buat editing video. Gue rasa gak terlalu sulit dan gak terlalu mudah juga. Pertama kali gue dipertemukan oleh workspace Adobe Premier, gue lumayan bingung juga. Banyak juga pembagian editingnya, dan waktu itu gue belum ngeh tentang apapun disitu. Tapi gue punya tips kok untuk mengakali supaya menjadi tau, bahkan bisa jadi jago editing.
Ya, utak atik aja.
Langkah selanjutnya, buang laptop lo ke dalam tong sampah. Eh enggak begitu juga ding.
Utak atik itu kuncinya sob, kalo lo ngutak atik pasti lo lambat laun akan mengerti juga dengan fungsi tools nya. Tapi jangan sampai ngutak atik sampe laptop or pc lo jadi ngehang/ngefreeze bahkan sampe bluescreen. Hahaha
Selesai gue edit, sampai di tahap ini masih belum bisa dikatakan selesai. Lo musti dihadapkan pada rendering video. Menurut om gue, om Wiki, Rendering itu gunanya buat mendeskripsikan proses dari perhitungan efek-efek dalam sebuah berkas edit video atau bisa juga sebagai proses dari kalkulasi dari video yang kita edit untuk selanjutnya masuk ke dalam tahap akhir. Jadi gini, ibaratnya ada sebuah kelas yang pergi study tour, setelah anak-anaknya masuk ke dalam bis, kan diabsen lagi siapa aja yang udah masuk, siapa yang masih diluar, dan lainnya. Bisa juga dibilang sebagai proses finishing. Ya gitu deh.
Yang gak mengenakkannya kalo render video itu lamanya. Gue aja pas ngedit video Motovlog gue yang durasinya 12 menit, kira-kira kalian bisa nebak berapa lama renderingnya? KURANG LEBIH 12 Jam brader!! Iya dua belas jam.
Ya ini juga tanpa alasan. Karena spek pc juga mempengaruhi proses editing juga. Jangankan rendering, pas lagi ngedit aja lumayan ngehang. RAM pc gue ini cuman 4gb, gue rasa minimal, ini minimal loh ya, RAM buat editing itu 6gb an, cmiiw. Namun RAM 4gb mungkin udah pas lah buat daily pc/untuk kegiatan sehari-hari (work/browseran/dll). But i love my pc, benda ini yang selalu menemani gue, gak terkecuali malam minggu. Setdaah.
Rendering video gue selesai, saat pulang sekolah udah ada aja di folder. Uhu! Akhirnya gue udah bisa upload ke Youtube. Eits, upload ke Youtubenya juga lama pak, hadeh. Sabar fif.
Upload Youtube selesai. Nyoba-Nyoba Cinematic
Video yang sederhana, namun gue puas.
Ternyata itu ya membuat sebuah video, ini aja durasinya masih dikit. Apalagi ya youtuber-youtuber sana yang durasinya, kontennya, dan kuantitasnya yang berbeda dari yang gue buat. Gue udah merasakan apa yang dirasakan Youtuber/orang yang ngedit video.
Kadangkala kita perlu memikirkan untuk menjadi sebuah pencipta daripada menjadi seorang penonton. Namun itu kembali kepada diri masing-masing, suka atau tidak sukanya dengan sesuatu hal yang kita rasakan sulit, tapi sebenarnya gak gitu juga.
Mencoba hal baru itu menyenangkan, hmm...
Berawal dari keisengan
Gue kenal Cinematography sejak awal kuliah. Ya, meskipun jurusan Pertanian. Gue tergabung di Komunitas beberapa creator waktu itu. Tapi, karena kuliah gue makin sibuk, akhirnya gue nggak melanjutkan untuk gabung di komunitas itu.
BalasHapusSejujurnya, gue salut sama usaha lu, Fif. Berawal dari yang cuman jadi penonton iseng. Kemudian betah dan akhirnya ingin membuat hal yang sama seperti mereka.
Jujur, gue apresiasi banget buat lu atas video di atas. Hanya... sedikit saran, untuk kedepan, kalo ngambil shoot dari kiri ke kanan atau sebaliknya, coba dibantuk pake tripod. Dan gue perhatikan, ada 1 cut yang terlalu kelihatan. Satu lagi, goyangannya ada yang terlalu kenceng, Fif. :)
Coba deh, belajar di channelnya Mas Gun tentang Kamera Movement. Nah, nanti dari penjelasan itu, lu pasti tau harus ngapain. Sisanya, udah keren. Apakah itu ditambah color greading? Kalo iya, gue suka... :)
Semangat terus buat berkaryanya, Fif. Ditunggu Video selanjutnya. :)
Gue juga sempat terpikirkan yang sama mengenai editing , terutama foto dan video . Gue juga kalo ngambil objek buat di foto , terkadang di depan rumah . Itupun paling bunga , pohon , ataupun awan yang terkadang terlihat unik terlintas di langit.
BalasHapusBelajar dan belajar , nanti juga terbiasa dengan hal tersebut . By the way , video cinematic nya bagus juga .
Yogs, bener banget tuh kalo kita ngelihat karya orang lain pasti kita pengen coba buat karya yang seperti itu, kalo engga nyoba rasanya gatel tanggan.
BalasHapusmantep juga videomu yang cinematic kurang stabilizer aja tuh biar ngga goyang2.
Yang semangat bro.
BalasHapusRupanya buat video cinematic gt ga gampang yah..
Ambil objek aja uda sampek lemes gituh..
Belum lg editing dan rendering dengan pc lemot.
Tapi hasilnya Ok kok...
Gua juga pernah sampat blajr Adobe Premiere Pro CC..
Tp g prna kepikiran mw bwt video cinematic gt...
Mungkin boleh dicoba
sama sih kalo liat video orang dan keliatannya keren segera pengin langsung belajar, tapi ya itu, musti banyak2 latian ngedit biar bagus.
BalasHapuskalo gue suka video2 footage gitu sih, biasanya band2 lagi tour gitu pasti dibikin footage dan suka aja liatnya :))
GOKIL!!! Lo udah bisa maen editing video. Mantap, bro!!! hehe
BalasHapusWah, tinggal butuh polesan lagi aja nih, bakalan keren video lo, fif.
Ya, intinya kan mau belajar ya. :))) Semangat, bro!!!!!
Wah, lu belajar Sinematografi secara otodidak? Kerennnn
BalasHapusHasil karya lu udah oke, secara editing udah lumayan, tapi yg kata gua masih harus ditingkatkan adalah cara pengambilan footage nya yg masih harus dilatih lagi. Kalo footagenya udah bagus, setelah diolah, hasilnya juga akan lebih bagus hehehe...
kayaknya seru, tapi itu diapain aja videonya sampe 12 jam?. Keren lah lu mau berusaha seperti itu, udah lumayan keren si videonya. Terus tingkatkan lagi, aku juga pengin nyoba nih.
BalasHapusiri yang justru bisa membangun potensi diri kita yagitu, kalo iri langsung take action.
BalasHapussedikit-sedikit, lama-lama juga pasti bisa. dan mereka semua juga awalnya pasti dari nggak bisa.
level edit videoku cuma sebatas lewat vivavideo aja malahan. wqwq itupun jarang bikin, karena males.
tapi giliran liat video yang keren, rasanya pengen juga bikin yang kayak begituan.
satu lagi, kalo kita orangnya kreatif mah, apa-apa bisa jadi lebih mudah loh.
Gue sempat juga berpikir "Emang gue bisa kayak mereka yang karyanya keren banget, kayak karya agung hapsah dll" Agak down juga karena mereka udah ada bakatnya dari lahir. Tapi, makin kesininya gue tau untuk menjadi kayak mereka juga susah banget. Banyak waktu,tenaga,pikiran yang udah mereka korbankan. Dan hasilnya worth it
BalasHapusDari situ juga gue tau, kalau buat karya, jangan banyak alasan.
Salut sama orang yang tertarik sama sesuatu terus habis itu diwujudkan.
BalasHapusDi moto vlog itu dah bagus sih cuma ada noise suara angin yang cukup mengganggu. Kalo bisa diilangin noisenya terus cuma full suara musik.Yang moto vlog itu pake action cam yak? Soalnya noisenya khas action cam, sama ada beberapa sudut yg ngefog, krn pake waterproof nggak sih? Hehe. sisanya sih keren.
saya baru mau belajar sinematografi nih, walau pemula tapi setidaknya sudah berkarya lah.. bisa dikunjungi lah IKR PRO di yutube he he... kunjungan perdana nih, salam kenal yaa
BalasHapusMantap, aku suka kalau kamu ada kemauan buat nyobain hal- hal baru seperti ini. Jadi Blogger bukan cuman bisa nulis, tapi bisa biin video di youtube juga hehe.
BalasHapusKamu edit pake adoe premiere pro cc, buset keren banget aplikasinya. Kalau nggak didukung sama laptop yang mantap, pantesan renderingnya lama.
Untuk yang video di pekarangan bunga itu jujur aku udah suka banget. Semangat yaa bikin video lagi hehe.
Kalau aku masih stak jadi penonton aja sih, karena emang belum tertarik buat bikin video. Lebih tertarik jadi model videonya :p
BalasHapusTapi bagus tuh, otodidak udah jadi kece kayak gitu, lanjutkan. Semoga kedepannya karyamu semakin kece yah
nggak heran sih, renderingnya selama itu. renderingnya bisa aja lebih cepet, tapi kualitasnya bakal nurun jauh, apalagi kalau pake aplikasi vegas pro. gue ngerasain kok dulu, abis di render.. eh mb nya kegedean, di upload ke yutub lama banget, harus download aplikasi ketiga dan keempat lagi buat ngecilin dan ngatr kualitasnya tetep terjaga..
BalasHapus"Kadangkala kita perlu memikirkan untuk menjadi sebuah pencipta daripada menjadi seorang penonton." Entah kenapa, menurutku kata2 ini sangat keren dan cocok buat para pencipta film diluar sana.
BalasHapusOiya, kbetulan saya juga minggu lalu dftar di komunitas film yg baru dibuka tahun ini dikampus. Skalian belajar2 cinematografi juga. Nnti klo sudah ahli, kita bisa saling sharing ya fif, hehe
Wah, mantap Afif. Lanjutin terus, Fif. Iseng lu ini keren kalau ditekuni terus. Lama-lama juga nanti jadi bagus hasilnya. :))
BalasHapusKeren bisa video cinematic. Saya malah baru belajar. Itu rekomendasi softwarenya boleh dicoba ah ntar. Hehehe.
BalasHapusBenar kata kamu. Mencoba hal baru itu menyenangkan. Jangan menunggu perubahan, jadilah perubahan itu sendiri. Semangat ^^
hebat bukan hasil yang dinilai tapi prosenya sama mau take action... mantap
BalasHapusKeren bisa video cinematic. Saya malah baru belajar, semoga aja bisa
BalasHapuscara menghilangkan komedo
cara menghilangkan komedo secara alami
cara menghilangkan komedo dengan cepat