Lovely Helmet

sumber tertera

Menggunakan HELM bukan sekedar mentaati peraturan tapi, menghargai OTAKMU kecuali kalau tidak punya OTAK

Kepala adalah organ yang paling paling paling penting dalam tubuh seseorang. Kepala merupakan organ tubuh paling atas yang sangat utama, apalagi di dalam kepala ada kalau dalam bahasa inggris brain, dalam bahasa arab عقل, dalam bahasa belanda hersenen, dalam bahasa jerman köpfchen, dalam bahasa indonesia disebut dengan otak.

Dalam bahasa minang disebut juga dengan utak

"Da, lai utak?"

Ucapan yang dilantunkan orang saat ingin memesan "otak" di rumah makan padang. Hal yang lumrah dan sering terjadi. Mungkin kalo orang minang sesama minang menyebut ini mungkin sah-sah dan biasa saja. Coba aja kalo selain orang minang, pasti bakalan gini

"Uda, otaknya ada gak?"

Kalo menurut gue nadanya agak sedikit berbeda jikalau selain orang minang yang mengucapkannya. Menurut pandangan gue jika selain orang minang yang mengucapkannya, ucapan ini adalah ucapan kesal dan marah seseorang. Namun jika ini diucapkan di rumah makan minang, tenang saja, orang minang pasti akan mengerti dan mengantarkan pesanan "otakmu"

Udah ngelantur kemana aja nih gue, yok bahas otak lagi. Karena otak adalah organ penting, tentunya kita harus jaga supaya organ yang satu ini tetap bisa berjalan dengan baik, tetep berfungsi, dan buat mikir bagaimana cara ngajak Acha Sinaga dinner berdua. Ya harus kita jaga jaga dan jaga. Namun terkadang usaha menjaga yang kita lakukan itu kadang-kadang tidak semulus yang kita bayangkan. Kadang ada bad moment yang gak kita inginkan. Apalagi otak ini rawan disaat kita berkendara, khususnya mengendarai sepeda motor.

Disaat mengendarai sepeda motor, disaat itulah kita dituntut untuk menggunakan perangkat yang safety yang akan menunjang keselamatan organ kita, khususnya kepala. Kalo misalkan udah safety wear lalu kita terjatuh dan kaki, siku lecet, ya mau gimana lagi. Udah rencana yang diatas, kita cuman kurang beruntung aja. Kecelakaan ini masih bisa ditolerir. Tapi kalo kepala yang udah kena? Semuanya jadi berabe, belum lagi kalo udah sampe geger otak, lalu meninggal. Disinilah peran dan pentingnya kita menggunakan helm disaat berkendara demi keselamatan kita juga, bukan keselamatan semut.

Gue punya cerita tentang helm kesayangan gue. My lovely red helmet, kebetulan warna helm gue merah menyala. Yang pastinya helm merk lokal dong *cintprodukindonesia*. Nah helm inilah yang "menemani" kepala gue disaat gue sedang berkendara. Sudah banyak momen yang gue lakuin sama helm gue yang merah nyala ini. 

Sebenernya sih gue sebelumnya udah punya 2 helm, namun kedua helm itu sudah tiada. Helm gue yang pertama, warna putih, hilang entah kemana setelah gue letakin di meja dekat ruang tamu. Entah kenapa bisa hilang, gue gak tau, serem kan padahal gue letakin dirumah. Helm gue yang kedua, warna hitam, kembali hilang tragis di parkiran sekolah. Yang bikin gue bingung, padahal helm gue yang hitem itu warnanya sudah pudar, udah gak keren lagi, dan kayaknya udah bau juga pada bagian busanya, eh malah raib, padahal ya helm orang-orang banyak yang lain masih utuh, baru, dan warnanya mencolok lagi. Kenapa malah helm gue yang si pencuri itu ambil. Kadang gue mengenang helm itu antara sedih dan ngakak juga.

Nah akibat pengalaman gue itu, gue pun akhirnya trauma untuk meletakkan helm di sembarang tempat. Siap gue berkendara dan turun dari motor langsung aja helm nya gue tenteng, gak mau lagi gue untuk meletakkan helm di kaca spion. Akhirnya karena gue kayak gitu, banyak temen gue yang bilang,

"Eh fif, helm lo tenteng-tenteng terus nih"

"Iya dong, dia pengikut setia gue"

Pesan moral setelah membaca tulisan ini : Jangan lupa bawa helm walaupun deket, ini soal kepala. Kepala adalah organ yang penting buat kita jaga. 

Jangan hilang lagi ya, My Lovely Helmet.