Sebuah Perjuangan oleh Leonardo di Caprio

Sebelum kita dimunculkan ke sebuah planet yang bernama bumi ini, pasti masing-masing dari kita sudah diberi rencana olehNya tentang hal apapun. Mau itu nasib, harta, jabatan, dan bahkan jodoh sudah diatur matang-matang olehNya.

Udah gue mau serius, jangan fokusin mata ke kata "jodoh".

Ya itu tadi, semuanya telah dipersiapkan sebelum kita dimunculkan ke permukaan bumi ini. Akhirnya kita dimunculkan di sebuah tempat yang sunyi, sepi, berdinding putih, dan kita pun di gendong oleh Ibu yang berseri seri melihat malaikat kecilnya yang masih kemerah merahan, masih unyu, berambut hitam yang sangat tipis.

Dan mulai detik itulah, perjalanan hidup kita akan segera dimulai.

Start.

Setelah kita dirawat, di sayangi, dijaga, akhirnya kita beranjak dari anak anak, remaja, dan dimana seseorang telah siap dengan apapun yang terjadi, harus menanggung beban, dan bersosialisasi, 

Dewasa. Itu sih yang gue pelajari pas belajar Sosiologi.

Di saat kita dewasa, beban hidup semakin banyak. Masalah datang dengan bertubi tubi, kita pun harus bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan usaha kita. 

Di saat kita dewasa, kita harus lebih bisa bersosialisasi dengan baik. Kita bukan anak kecil lagi yang temennya anak kecil. Tentunya kita kalo sudah dewasa, relasi kita sudah beranjak ke jenjang yang lebih tinggi lagi

Di saat kita dewasa, pasti kita sangat kesal dengan pertanyaan kayak gini. "Nak, kapan nikah?" Iya kan? Atau gue yang sok tau? :p

Di saat kita dewasa, kita akan belajar akan sebuah perjuangan

***

Setelah kita dikejutkan dengan berita tentang anak muda Indonesia, Joey Alexander yang mengguncang panggung Grammy Award, setelah itu muncul suatu berita yang mengejutkan semua orang, khususnya pecinta film.


Emangnya ada apaan sih, pip?

Setelah sekian lama, Leonardo di Caprio berhasil mendapatkan hati mantan!

Lah?

Ralat. Leonardo di Caprio akhirnya berhasil menyabet trophy Oscar.

Rasa seneng dan haru yang gue rasakan. Bagaimana tidak, setelah beberapa tahun lamanya trophy yang diingin inginkan Leo, akhirnya terwujud juga untuk di grepe pegang.

www.eonline.com

Pemeran film Titanic yang fenomenal ini bisa dikatakan salah satu aktor yang terkenal di dunia perfilman. Tetapi keterkenalan dan kehebatan aksi Leo di belakang layar belum bisa mengantarkannya untuk meraih piala Oscar.

Namun, setelah beraksi di film The Revenant [2015] akhirnya pria yang berumur 41 tahun itu berhasil dengan impiannya merebut piala Oscar. Gue sempet takjub juga sih, sebelum perhelatan Oscar aja gue udah mewanti wanti apakah Leo bakalan menang atau meme nya kembali trend di dunia maya.

Finally, after long way 23 year nomination, Leo got the Oscar trophy

Namun, yang mengejutkan semua orang, ada yang berbeda dari pidato a.k.a speech Leo di podium Oscar beberapa hari yang lalu. Bukannya dia bercerita tentang betapa inginnya dan susahnya bagi dia untuk mendapatkan piala Oscar, malah dia berpidato tentang lingkungan dan alam sekitar. Kurang lebih pidatonya seperti ini:

Bumi, yang kita rasakan bersama di tahun 2015 ini sebagai rekor terpanas dalam sejarah. Kita harus pergi ke ujung dunia untuk menemukan salju. Pemanasan dunia adalah satu hal yang nyata," 

Dan ini

"Kita harus mendukung para pemimpin di seluruh dunia yang tidak bekerja sama dengan perusahaan polutan kelas kakap,"

Yang kita tahu, Leonardo di Caprio adalah seorang aktifis lingkungan, yang tampak dari pidatonya untuk menyuruh dan mengajak kita untuk peduli akan lingkungan dan pentingnya alam ini bagi kehidupan manusia.

Sebuah perjuangan,
Sebuah perjuangan oleh Leonardo di Caprio
Bayangkan aja, Leo harus menunggu 23 tahun lamanya untuk mendapatkan piala bergengsi bagi para aktor-aktor film dunia. Kegagalannya itulah yang membuat para netizen membuat sebuah meme tentang Leo, yang kurang lebih maksudnya kegagalan Leo di pentas Oscar. Namun kegagalan demi kegagalan yang Leo alami tak menyurutkan usaha dia untuk berjuang lebih keras. Gue yakin walaupun sering masuk nominasi Oscar, tetapi selalu gagal, Leo pasti selalu berlatih, memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ia perbuat, lalu berkaca dengan pengalaman-pengalaman terdahulu. Intinya perjuangan yang lebih dilakukan olehnya berbuah manis.

www.telegraph.co.uk

Kita harus belajar dari Leonardo di Caprio, walaupun sering gagal, kita harus tetap berusaha sekuat mungkin. Gak hanya kasus Leo saja, banyak tokoh-tokoh dunia lainnya yang selalu berusaha walaupun kegagalan menghampiri dirinya. Kita contohkan saja Thomas Alva Edison, orang yang berhasil membuat kita bisa menikmati cahaya di kala malam hari. 9998 kali percobaan yang telah ia perbuat, gagal. Barulah pada percobaan yang ke 9999 kalinya, ia berhasil dengan "lampu pijarnya".

Gue inget kata mutiara ini, "Kerja keras takkan pernah mengkhianatimu". Itu memang benar

Kecuali kalo mantan, pasti ada yang mengkhianati.

 If you're doing your best, you won't have any time to worry about failure. ~ P.S. I Love You, compiled by H. Jackson Brown, Jr.